Tenses – Majelis Umat Islam (MHM) Hukama cabang Indonesia menggelar seminar bertema Persaudaraan Kemanusiaan. Seminar ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Persaudaraan Manusia Sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Februari sejak tahun 2020.
Hadir sebagai pembicara, pendiri dan anggota MHM Prof Dr M Quraish Shihab, MA dan Direktur Jenderal Orientasi Umat Islam Prof Dr. Phil Kamaruddin Amin, MA. Seminar yang berlangsung di Bait Al-Quran, Jakarta Selatan ini dihadiri oleh akademisi, mahasiswa, dan masyarakat umum.
“Persaudaraan antar umat manusia bukanlah sesuatu yang baru dalam ajaran agama. Dua tahun lalu terjadi pertemuan Dewan Muslim Hukama di Bahrain. Saat itu Paus Fransiskus hadir.” saudara seagama, maka dia saudara manusia yang lain”, jelas Profesor Quraish mengawali pemaparannya, Senin 26 Februari 2024.
Menurut Profesor Quraish, Paus Fransiskus tidak mengatakan bahwa apa yang diucapkannya adalah perkataan Sayyidina Ali. Hal ini menunjukkan bahwa isi pesan dapat dikenali oleh semua orang. Bahkan bagi mereka yang membuka naskah tersebut di PBB jauh sebelum penandatanganan Dokumen Persaudaraan Manusia pada tanggal 4 Februari 2019 di Abu Dhabi, pesan tersebut sudah dikenal luas.
Grand Sheikh Al Azhar dan Paus Fransiskus menandatangani dokumen Persaudaraan Manusia di Abu Dhabi pada 4 Februari 2019. Setahun kemudian, tanggal 4 Februari ditetapkan oleh PBB sebagai Hari Persaudaraan Manusia Sedunia.
Sehari sebelum penandatanganan dokumen ini di Abu Dhabi, 12 tokoh MKM, termasuk Prof Quraish dan Grand Sheikh, bertemu dengan Paus Fransiskus. Masing-masing diberi kesempatan oleh Grand Sheikh untuk menyampaikan sesuatu dalam rangka pertemuan dua tokoh tersebut.
“Saya katakan sebenarnya hubungan antara Kristen dan Islam di masa Rasulullah sangat erat. Saya berharap penandatanganan yang akan dilakukan nanti bisa mewujudkan apa yang ada di masa Rasulullah, hubungan yang sangat erat, bukan hubungan kesetaraan agama tetapi hubungan kemanusiaan yang sama,” kenang Profesor Quraish.
“Paus menjawab ya, itu benar. Ini adalah tangga kita menuju Tuhan,” lanjut Profesor Quraish.
Meski persaudaraan antar manusia bukanlah hal yang baru, kata Prof. Quraisy, keadaan dunia dan masyarakat seringkali membuat kita lupa bahwa kita semua adalah manusia yang sama. Jadi, Anda harus mengingatnya.
“Kami adalah saudara dan saudari dalam kemanusiaan. “Jelas ada perbedaan, tapi sebagian besar perbedaan tersebut bukan karena kemauan kita,” kata Profesor Quraish.
“Kemanusiaan itu bukan hanya manusia saja. Hewan dan tumbuhan juga punya kemanusiaan. Ini yang ingin kita sebarkan agar kita bisa mewujudkan apa yang sebenarnya ditegaskan Islam yaitu Rahmatan Lil Alamin,” tegasnya dalam Program Kemenag. .
Direktur Jenderal Kepemimpinan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin mengapresiasi upaya para tokoh dunia mulai dari Grand Syekh Al Azhar, Paus Fransiskus termasuk Prof M Quraish Shihab yang terus menghidupkan kembali semangat persaudaraan antar umat manusia. Apa yang dipaparkan Profesor Quraish, kata Kamaruddin Amin, merupakan kisah penting yang menggambarkan upaya beberapa tokoh dalam mempererat persaudaraan umat manusia.
Menurutnya, upaya menyadarkan masyarakat global akan pentingnya pengetahuan, pemahaman, perilaku dan penghormatan terhadap persaudaraan umat manusia sangatlah penting. Sebab interaksi manusia dalam keberagaman agama juga luar biasa.
Sebagai seorang birokrat, Profesor Kamarudin mengatakan sudah menjadi tugasnya untuk mengikuti upaya para tokoh tersebut dan menyebarkan pesan kemanusiaan hingga ke akar rumput. Oleh karena itu, upaya ini bukan hanya sekedar ucapan dan pemikiran saja, namun dijalani dan diamalkan di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Terkait hal tersebut Kamaruddin menjelaskan beberapa upaya Kementerian Agama. Pertama, bangunlah desa kesederhanaan. Menurutnya ada 1.000 desa yang sedang dibangun dan akan menjadi contoh bagaimana sikap menghargai sesama manusia dipraktikkan dan diterapkan di desa-desa tersebut.
“Umat Islam, generasi muda, berkumpul, berdamai, mengajak mengamalkan dan berefleksi dalam pergaulan sehari-hari untuk saling menghormati dan menghargai, meski berbeda keyakinan,” jelasnya.
“Ini sangat penting meski tidak mudah. Mari kita berikan pemahaman kepada mereka untuk saling menghargai dan menghormati,” lanjutnya.
Kedua, menyiapkan naskah khotbah. Setiap hari Jumat Kementerian Agama membuat 5-6 naskah khotbah untuk dibagikan kepada jamaah. Mengandung visi keagamaan yang menghargai perbedaan, pluralitas.
“Setiap Jumat kami siapkan 5-6 naksh untuk pilihan masyarakat. Alhamdulillah dibaca secara luas. Teksnya dibaca dan diunduh masyarakat. Ini salah satu alat yang kami gunakan untuk menyebarkannya,” kata Kamaruddin Amin.
Ketiga, majelis nasional Dai. Kementerian Agama melatih para pendakwah dan menghimpun mereka di Dais Negara. Anggotanya kini mencapai 12 ribu orang di seluruh Indonesia. Pengawasnya adalah Gubernur dan Bupati seluruh Indonesia serta Ketua MUI.
“Ini harus dilakukan secara besar-besaran dan terorganisir. Tidak boleh berpihak pada kelompok tertentu. Mereka mempunyai visi yang moderat, toleran, dan mempunyai visi nasional yang baik. Mereka tidak hanya akan menjadi orang baik tapi warga negara yang baik,” ujarnya. lanjutan. .
Mewakili pemerintah, Dirjen Kepemimpinan Masyarakat Islam menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada cabang MHM Indonesia yang juga mempunyai program dan visi yang sama dalam mempererat tali persaudaraan antar umat manusia. Berbagai kegiatan yang dilakukan MKM juga sejalan dengan program pemerintah.
Menurut Kamaruddin, keunikan Indonesia terletak pada keterlibatan masyarakat sipil yang luar biasa dalam berbangsa dan bernegara. Indonesia berada di tengah keberagaman yang sangat besar, namun tetap stabil, karena memiliki infrastruktur sosial yang sangat kuat, antara lain ormas Islam, pesontren Islam, masyarakat sipil, yang bersinergi membantu pemerintah menjaga perdamaian di Indonesia.
“Hal ini harus kita jaga dan jaga bersama agar Indonesia kita tetap aman, damai, sejuk dan tidak mudah ditembus oleh gerakan-gerakan dan keyakinan yang bertentangan dengan ideologi bangsa kita,” jelas Profesor Kamaruddin.
“Kami juga akan bekerja sama dengan MHM untuk safari Ramadhan. MHM adalah bagian dari infrastruktur sosial yang mencerdaskan bangsa dan masyarakat kita,” tegasnya.
Pemenang kompetisi
Mewakili Hukama Dewan Muslim Indonesia cabang Indonesia, M. Arifin mengatakan pihaknya mengadakan beberapa acara dalam rangka memperingati Hari Persaudaraan Sedunia. Salah satunya adalah lomba penulisan khutbah Jumat yang mengangkat tema persaudaraan antarmanusia.
Lebih dari 850 peserta dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti kompetisi ini. Setelah proses penjurian berlangsung, dihasilkan delapan pemenang, dengan daftar sebagai berikut:
Juara Ahmad Dirgahayu Hidayat (Kabupaten Lombok Tengah, NTB)_Judul: Hari Persaudaraan Manusia Sedunia; Keteladanan Akhlak Mulia Nabi Muhammad SAW kepada Umat Beda Agama M. Balya Abul Abbas (Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta)_Judul: Refleksi Nilai-Nilai Kemanusiaan Agus Fadilla Sandi (Jakarta Timur, DKI Jakarta)_Judul: Menjadi Pribadi Seutuhnya Anugerah yang memberikan kontribusi kepada masyarakat
Harapan Agus Ghulam Ahmad (Pondok Cabe Udik, Tangsel)_Judul: Bukankah kita semua manusia? Irsan Saputra (Kota Pekanbaru, Riau)_Judul: Menyatukan Persaudaraan Kemanusiaan di Tengah Konflik Kemanusiaan Iwan Harwansyah (Garut, Jawa Barat)_Judul: Persaudaraan Kemanusiaan Irfandi, M.H. (Kabupaten Bagan, Jawa Barat)_Judul: Kemanusiaan adalah Rukun Islam yang Utama M. Agus Yusron (Kota Depok, Jawa Barat)_Judul: Keberagaman Agama Adalah Takdir Tuhan, Persaudaraan Wajib
Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini. Kehebohan besar! Pria di Tebing Tinggi Mengaku Nabi dan Serukan Islam Dihapus Media sosial kembali dihebohkan dengan pengakuan pria yang mengaku nabi baru saat umat Islam menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1445 H/2024 TO. Tenses. co.id 20 Maret 2024